Jangan remehkan aktivitas istirahat siang Anda dan justru memilih untuk mengerjakan kegiatan lain. Tidur siang selama 1 jam dipercaya dapat menyehatkan jantung Anda.
Seberapa sering Anda melakukan agenda tidur siang? Bagi para pekerja kantor mungkin agenda ini tak pernah dilakukan pada hari biasa karena rutinitas harian yang mereka jalankan. Namun saat “weekend” tiba, waktu libur yang didapat seharusnya menjadi momen efektif untuk menerapkan tidur siang. Sayangnya, jarang dari para kosmopolit yang mengaplikasikan hal tersebut. Ketimbang tidur siang, mereka lebih sering melewatkan agenda dengan hangout, rekreasi atau menghabiskan waktu untuk nonton acara televisi.
Nah, jika Anda termasuk pribadi yang masih meremehkan agenda “weekend” dengan melewatkan jam tidur siang, sebaiknya segera ubah jadwal Anda. Tidur siang selama satu jam ternyata menyimpan manfaat bagi sistem kardiovaskular, seperti diungkap sebuah studi baru. Demikian yang ditulis Times of India, Senin (4/4/2011).
Penelitian yang dilakukan oleh Ryan Brindle dan Saran Conklin dari Allegheny College di Pennsylvania melihat efek dari tidur siang pada pemulihan kardiovaskular setelah melalui tes stres. Mereka menemukan bahwa peserta yang tidur minimal 45 menit di siang hari memiliki tekanan darah rata-rata daripada mereka yang tidak tidur.
Jadwal kerja yang panjang, kerja shift akan menyebabkan kecemasan serta kelelahan. Akibatnya, banyak masyarakat urban melarikannya dengan menonton televisi atau menggunakan internet hingga larut malam sehingga berdampak pada pola tidur yang kurang berkualitas.
Dalam penelitian ini, para peneliti membagi 85 mahasiswa sehat menjadi dua kelompok. Satu kelompok diberikan interval selama 60 menit di siang hari ketika mereka memiliki kesempatan untuk tidur sedangkan kelompok lainnya tidak tidur di siang hari. Para peneliti juga meminta siswa untuk menyelesaikan kuesioner untuk menilai kualitas tidur dan menyelesaikan tugas reaktivitas kardiovaskular yang melibatkan latihan untuk mengurangi kompleks mental.
Briandle dan Conkline kemudian mengukur tekanan darah dan jantung mereka secara berkala untuk menunjang hasil penelitian. Dari sana, mereka menemukan bahwa tidur siang hari ternyata memiliki efek restorative dengan siswa. Dengan tidur siang, tingkat kantuk siswa saat berada di kelas lebih rendah ketimbang mereka yang tidak tidur.
Meskipun tekanan darah dan detak jantung meningkat pada kedua kelompok antara awal dan fase stres, namun selama tahap pemulihan mereka yang tidur siang memiliki tekanan darah secara signifikan atau rata-rata lebih rendah dari mereka yang tidak tidur.
Hasil ini menunjukkan bahwa tidur antara 45-60 menit di siang hari dapat memfasilitasi pemulihan tekanan darah setelah tugas tekanan mental di laboratorium.
“Temuan kami menunjukkan bahwa tidur siang dapat memberikan manfaat kardiovaskular dengan mempercepat pemulihan kardiovaskular selepas tertekan stres secara mental. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi mekanisme tidur siang hari dalam kaitannya dengan kesehatan jantung dan untuk mengevaluasi tidur siang sebagai praktik penyembuhan dan langkah proteksi, terutama bagi mereka yang memiliki risiko penyakit yang dikenal dengan kardiovaskular dan orang-orang dengan kualitas tidur yang kurang optimal,” kata peneliti menyimpulkan.
Sumber: OkeZone