Memiliki
gigi yang sensitif tentu tidaklah menyenangkan, karena membuat gigi terasa
ngilu dan cenat cenut saat mengonsumsi makanan atau minuman yang panas ataupun
dingin. Jika terkena gigi sensitif bisa jadi salah satu hal ini penyebabnya. Gigi
sensitif bukanlah kondisi yang terjadi secara tiba-tiba, tapi membutuhkan
proses yang tidak sebentar. Namun seiring bertambahnya waktu, gigi yang
sensitif ini mulai menimbulkan gejala yang membuat orang tidak merasa nyaman.
Masalah gigi sensitif bisa terjadi pada siapa
saja dan kapan saja. Berbeda dengan kelainan gigi Gigi sensitif terjadi akibat
adanya penipisan lapisan email (lapisan terluar gigi). Akibatnya, lapisan di
bawahnya yang disebut dentin (lapisan tengah gigi) jadi terbuka.
Ada beberapa hal yang dapat memicu
terjadinya penipisan lapisan email pada gigi, yang dapat menyebabkan gigi menjadi sensitif, yaitu:
1.
Terlalu banyak mengonsumsi makanan dan minuman yang
mengandung asam.
2.
Penggunaan bulu sikat gigi yang terlalu kasar atau
keras
3.
Penyikatan gigi yang terlalu kuat
Sedangkan dentin terdiri dari tabung-tabung
bernama tubula, jika terbuka dan kena rangsangan dingin, panas, manis
atau asam akan memicu ujung saraf yang tersambung pada dentin, sehingga
menimbulkan rasa ngilu yang tajam. Sayangnya gigi sensitif seringkali tidak
dianggap sebagai masalah yang serius.
Ini karena rasa ngilu yang muncul bersifat datang
dan pergi.
Gigi sensitif yang dibiarkan dapat menyebabkan peradangan jaringan
pulpa, yaitu jaringan syaraf dan pembuluh darah di dalam gigi. Akibatnya
akan menyebabkan rasa sakit yang berkepanjangan, bahkan bisa
menyebabkan pada kematian gigi.
Bahkan studi terbaru menunjukkan 45 persen orang di Indonesia
menderita gigi sensitif yang mana sekitar 52% di antaranya tidak menyadari
kondisi tersebut sehingga tidak memeriksakannya ke dokter gigi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar